Laman

Jumat, 01 Juli 2016

Undangan Terindah Part 5

Semoga Allah Menerima Ibadah Umroh Kami


Saya rasa, semua orang pasti akan menitikkan air mata saat pertama kali melihat Ka'bah. Entah mengapa, saat melihat Ka'bah merasa bahwa Allah sangat sayang kepada kita sehingga Allah berkenan mengundang kita untuk menunaikan ibadah umroh. Rasanya diri ini kecil, lemah dan tak berdaya dihadapan Allah.

"Ya Allah, tambahkanlah kemuliaan, keagungan, kehormatan dan wibawa pada Baitullah ini. Dan tambahkan pula pada orang-orang yang memuliakan, menghormati dan mengagungkannya diantara yang berhaji atau yang berumroh padanya, dengan kemuliaan, kehormatan, kebesaran dan kebaikan." 

Dan, tawaf pun dimulai. Mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali dimulai dari hajar aswad atau sebagai patokan kita bisa melihat lampu berwarna hijau yang menempel pada dinding Masjidil Harom, tepat di seberang hajarul aswad.

Pada setiap awal putaran tawaf, posisi badan berdiri menghadap ke hajar aswad sambil mengangkat tangan dan membaca "Bismillahi Allohu Akbar". Lalu mengecup tangan kanan dan mulai bergerak dengan posisi Ka'bah berada di sebelah kiri.

Selesai melaksanakan tawaf, ibadah selanjutnya adalah sholat sunat tawaf dua rakaat. MasyaAllah... meski sholatnya sambil desel-deselan namun ada kenikmatan tersendiri. Sholat dan berdoa menghadap Ka'bah dijamin air mata ngga lagi dapat dibendung. Nangis... nangis...dan nangis. Jadi teringat semua dosa dan kesalahan, jadi teringat ayah, ibu. Namun di satu sisi, keinginan untuk berdoa...berdoa...dan berdoa begitu menggebu.

Selanjutnya, kami masuk ke dalam masjid dan beristirahat sejenak sambil minum air zam-zam. Teman, disini kita bisa sepuas-puasnya minum air zam-zam, mau yang dingin atau pun yang biasa tersedia. MasyaAllah...maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan.

Air zam-zam
Istirahat sudah, minum zam-zam sudah, saatnya melanjutkan ibadah selanjutnya yaitu Sai. Berjalan dari Bukit Safa ke Bukit Marwah bolak balik sebanyak 7 kali. Menurut info yang saya baca di wikipedia, jarak antara Safa dan Marwa kurang lebih 450 m. Jika 7 kali , jarak yang harus ditempuh kurang lebih 3, 15 km. Bismillah... semoga Allah mudahkan.

Berdoa diatas bukit safa menghadap ka'bah

Mamah diantara bukit Safa dan Marwa
Allahu Akbar... menurut saya, salah satu ibadah yang terberat adalah sai. Maklum, selama di Indonesia pun saya termasuk orang yang jarang berolah raga. Selain menghawatirkan diri sendiri, saya juga menghawatirkan mamah saya. Beliau sudah sepuh dan sebelum berangkat umroh pun kaki beliau juga masih sakit. Namun, melihat semangat mamah saya untuk menyelesaikan Sai, membuat saya bersemangat kembali. Malu lah sama yang sepuh. Terbayang perjuangan bunda Siti Hajar saat mencari air untuk ananda tersayang Ismail.

Alhamdulillah, akhirnya saya dan mamah serta jamaah umroh yang lainnya mampu menyelesaikan ibadah sai. Ibadah sai ditutup dengan berdoa di Bukit Marwa. Dan...sekali lagi, kami semua menangis haru.

Selesai sai, berdoa di Bukit Marwa
Tahallul dan istirahat. Ibadah umroh selesai
Sekarang saatnya tahallul. Memotong sedikit rambut dan sebagai tanda bahwa ibadah umroh telah selesai kami lakukan. Setelah itu kami, terutama jamaah laki-laki bisa berganti dengan pakaian biasa kembali.

"Ya Allah..Ya Tuhan kami... terimalah semua amalan kami, berilah kesejahteraan kepada kami, maafkan kesalahan kami, dan berilah pertolongan kepada kami untuk taat dan bersyukur kepada-Mu."


Bersambung Part 6
Part 4
Part 3
Part 2
Part 1

4 komentar:

  1. teteh, ikut terharu bacanya., kebayang daah pasti seneng banget pengalaman pertama naek pesawat, pengalaman ke luar negeri pertama ke Mekkah.. barokallah teteh.. semoga bisa ke Mekkah lagi yaa..
    teteh kenapa milih travel agen itu? klo umroh backpacker itu gimana ya?
    paling berat Sai ya teh, memang harus banyak jalan ya. itu jalan kaki apa lari lari kecil?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nisa.... apa kabar? Lama tidak saling menyapa.
      Alhamdulillah wa syukurillah. Bersyukur, akhirnya dapat melakukakan beberapa hal yang sudah lama ingin saya lakukan. Naik pesawat, pergi ke luar negeri, melihat dan mencium ka'bah. MasyaAllah...

      Saya memilih alfairus... Karena takdir hehehe... Ya itu, setelah mencari kesana-kemari. Bertanya kesana kesini. Akhirnya ada tetangga kakak saya yang baru pulang umroh, memakai biro umroh tersebut dan beliau cukup puas dengan pelayanannya.
      Selain itu, biro umroh tersebut memiliki kantor pusat di pekalongan. Jadi memudahkan untuk mengurus administrasinya.

      Umroh Backpaker... Saya kurang begitu tahu. Tapi, saya punya temen yang baru aja pulang umroh backpaker. Sedikit informasi bisa nisa baca di:

      http://nuzuliaramdonah.blogspot.co.id/2016/06/ubp-part-2-memilih-travel-umroh.html?m=1

      Iya, sai berat bagi saya karena saya jarang olah raga hehehe...
      Untuk perempuan, cukup jalan. Sedangkan untuk laki-laki berbeda Nis. Sai dimulai dengan berjalan, tapi ketika berada di jalur yang berlampu hijau harus berlari kecil.

      Hapus
    2. anyeong Auni
      iya lama ngga berkunjung nih, pas buka, eh udah umroh aja nih si teteh..
      ikut semangat bacanya ,, terima kasih sharingnya
      udah baca link cerita backpacker.. ada plus minusnya ya,,

      hebat sekali bunda Ismail... memang ya..kita harus rajin olah raga, ayuk semangat olah raga teh, semoga Allah memanggil teteh ke sana lagi :)

      Hapus
  2. Amin....
    Selain ke sana lagi, smoga juga bisa beppu dan hakone :)
    Amin.... amin...amin....

    BalasHapus